Senin, 17 Januari 2011

KISI - KISI UNAS 2010/2011 ( SMA PROG IPA )

BAHASA INDONESIA SMA/MA (PROGRAM IPA/IPS/KEAGAMAAN)

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN INDIKATOR
1. Membaca
Memahami secara kritis berbagai jenis wacana tulis teks nonsastra berbentuk grafik, tabel, artikel, tajuk rencana, laporan, karya ilmiah, teks pidato, berbagai jenis paragraf (naratif, deskripsif, argumentatif, persuasif, dan eksposisi), serta teks sastra berbentuk puisi, hikayat, cerpen, drama, novel, biografi, karya sastra berbagai angkatan, dan sastra Melayu Klasik. Menentukan unsur-unsur paragraf suatu artikel.
Menentukan isi paragraf biografi.
Menentukan isi paragraf, simpulan paragraf, dan arti istilah/kata dalam paragraf.
Menentukan opini dalam tajuk rencana.
Menentukan isi dan simpulan grafik, diagram, atau tabel.
Menentukan unsur intrinsik dan isi hikayat sastra Melayu Klasik.
Menentukan unsur intrinsik cerpen/novel.
Menentukan masalah dan amanat dalam drama.
Menentukan maksud gurindam.
Menentukan unsur intrinsik puisi.
Menentukan isi kutipan esai.
2. Menulis
Menulis, menyunting dan menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk mengungkapkan pikiran, gagasan, pendapat, perasaan, dan informasi dalam bentuk teks naratif, deskriptif, eksposisi, argumentatif, teks pidato, artikel/esai, proposal, surat dinas, surat dagang, rangkuman, ringkasan, notulen, laporan, resensi, karya ilmiah, dan bebagai karya sastra berbentuk puisi, cerpen, drama, novel, kritik, dan esai dengan mempertimbangkan kesesuaian isi dengan konteks, kepadanan, ketepatan struktur, ejaan, pilihan kata, dan penggunaan bahasa Melengkapi paragraf dengan kata penghubung.
Menentukan kata serapan untuk melengkapi paragraf.
Melengkapi paragraf dengan kata baku.
Melengkapi paragraf dengan kata berimbuhan.
Melengkapi paragraf dengan kalimat deskripsi.
Melengkapi paragraf deskripsi dengan frasa.
Melengkapi paragaf analogi dengan simpulan.
Menentukan simpulan generalisasi.
Melengkapi paragraf sebab-akibat.
Melengkapi silogisme dengan kalimat yang tepat.
Melengkapi paragraf narasi.
Menyusun paragraf padu.
Melengkapi teks pidato dengan kalimat persuasif.
Menentukan kalimat dalam latar belakang karya tulis.
Memperbaiki struktur kalimat yang salah.
Menentukan kalimat yang tepat dalam karya tulis.
Menentukan penulisan judul karya tulis yang tepat.
Menentukan kalimat yang sesuai dengan konteks surat (isi dan bagian/struktur) dan penulisan surat lamaran pekerjaan.
Menentukan kalimat resensi dan alasannya.
Melengkapi puisi dengan larik yang bermajas.
Melengkapi dialog teks drama.
Menentukan kalimat kritik sastra.
Menyusun kalimat dalam surat resmi (surat undangan).
Melengkapi paragraf dengan peribahasa.
Melengkapi paragraf esai sastra.



BAHASA INGGRIS SMA/MA (PROGRAM IPA/IPS/BAHASA/KEAGAMAAN)


STANDAR KOMPETENSI LULUSAN INDIKATOR
1. Mendengarkan
Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional, secara formal maupun informal dalam bentuk teks fungsional pendek, recount, narrative, procedure, descriptive, news item, report, analytical exposition, hortatory exposition, explanation, discussion, dan review dalam konteks kehidupan sehari-hari. Menentukan gambaran umum/informasi tertentu/informasi rinci tersurat dari percakapan lisan interpersonal/transaksional yang diperdengarkan.
Merespon /melengkapi dengan ungkapan rasa tak percaya/puas/tidak puas/menyatakan/meminta pendapat/berjanji/ungkapan harapan dari percakapan lisan interpersonal/transaksional yang diperdengarkan.
Menentukan gambar yang sesuai dengan percakapan dari percakapan lisan interpersonal/transaksional yang diperdengarkan.
Menentukan gambar yang sesuai dengan teks dari teks monolog yang diperdengarkan.
Menentukan gambaran umum/informasi tertentu/informasi rinci tersurat dari teks monolog yang diperdengarkan.
2. Membaca
Memahami makna dalam wacana tertulis secara formal maupun informal dalam bentuk teks fungsional pendek, recount, narrative, procedure, descriptive, news item, report, analytical exposition, hortatory exposition, explanation, discussion, dan review dalam konteks kehidupan sehari-hari. Menentukan gambaran umum/rujukan kata/ makna kata dalam teks dari sebuah teks fungsional pendek berupa message yang disajikan .
Menentukan gambaran umum/informasi tertentu/informasi rinci tersurat dalam sebuah teks dari teks fungsional pendek berupa announcement yang disajikan.
Menentukan gambaran umum/informasi tertentu/makna kata dalam sebuah teks dari teks fungsional pendek berbentuk advertisement/brochure yang disajikan.
Menentukan gambaran umum/informasi tertentu, informasi rinci tersurat/makna kata/frasa dari sebuah teks berbentuk news item yang disajikan.
Menentukan informasi tertentu/pikiran utama paragraf/informasi tersirat/makna kata/frasa dari dalam teks berbentuk recount yang disajikan.
Menentukan gambaran umum/informasi tertentu/informasi rinci tersurat/tujuan komunikatif/makna kata/frasa dari sebuah teks berbentuk explanation yang disajikan.
Menentukan gambaran umum/informasi tertentu/pikiran utama paragraf/informasi rinci tersurat/tersirat/makna kata/frasa dari dalam teks berbentuk analytical hortatory/ exposition yang disajikan.
Menentukan gambaran umum/informasi tertentu/informasi rinci tersurat/informasi tersirat/makna kata/frasa dari sebuah teks berbentuk discussion yang disajikan.
Menentukan gambaran umum/informasi tertentu/informasi rinci tersurat/makna kata/frasa dari sebuah teks berbentuk review yang disajikan.



MATEMATIKA SMA/MA (PROGRAM IPA)

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN INDIKATOR
1. Memahami pernyataan dalam matematika dan ingkarannya, menentukan nilai kebenaran pernyataan majemuk serta menggunakan prinsip logika matematika dalam pemecahan masalah. Menentukan pernyataan yang diperoleh dari penarikan kesimpulan dari dua premis yang diberikan.
2. Memahami masalah yang berkaitan dengan aturan pangkat, akar dan logaritma, fungsi aljabar sederhana, persamaan dan pertidaksamaan kuadrat, persamaan lingkaran dan persamaan garis singgungnya, suku banyak, sistem persamaan linear, program linear, matriks, vektor, transformasi geometri, barisan dan deret, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah. Menggunakan aturan pangkat dan akar untuk menyederhanakan bentuk aljabar.
Menyelesaikan persamaan logaritma.
Menggunakan diskriminan untuk menyelesaikan masalah persamaan atau fungsi kuadrat.
Menggunakan rumus jumlah dan hasil kali akar-akar persamaan kuadrat untuk menentukan unsur yang belum diketahui dari persamaan kuadrat.
Menentukan persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya berelasi linear dengan akar-akar persamaan kuadrat yang diketahui.
Menentukan persamaan garis singgung lingkaran.
Menentukan komposisi dua fungsi atau fungsi invers.
Menggunakan aturan teorema sisa atau teorema faktor.
Menyelesaikan masalah sistem persamaan linear.
Menyelesaikan masalah program linear.
Menyelesaikan operasi matriks.
Menentukan sudut antara dua vektor.
Menentukan panjang proyeksi atau vektor proyeksi.
Menentukan bayangan titik atau garis karena dua transformasi.
Menentukan fungsi invers dari fungsi eksponen atau logaritma.
Menentukan suku ke-n dari deret aritmetika.
Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan deret aritmetika atau geometri.
3. Memahami sifat dan atau geometri dalam menentukan kedudukan titik, garis, dan bidang, jarak dan sudut. Menghitung jarak dan sudut antara dua objek (titik, garis dan bidang) di ruang.
4. Memahami konsep perbandingan fungsi, persamaan, dan identitas trigonometri, melakukan manipulasi aljabar untuk menyusun bukti serta menggunakannya dalam pemecahan masalah. Menggunakan aturan sinus atau kosinus untuk menghitung unsur pada segi banyak.
Menentukan volume bangun ruang dengan menggunakan aturan sinus dan kosinus.
Menyelesaikan himpunan penyelesaian persamaan trigonometri.
Menghitung nilai perbandingan trigonometri dengan menggunakan rumus jumlah dan selisih dua sudut serta jumlah dan selisih sinus, kosinus dan tangen.
5. Memahami konsep limit, turunan dan integral dari fungsi aljabar dan fungsi trigonometri, serta menerapkannya dalam pemecahan masalah. Menghitung nilai limit fungsi aljabar dan fungsi trigonometri.
Menentukan penyelesaian dari soal aplikasi turunan fungsi.
Menghitung integral tak tentu dan integral tertentu fungsi aljabar dan fungsi trigonometri.
Menghitung luas daerah dan volume benda putar dengan menggunakan integral.
6. Mengolah, menyajikan dan menafsirkan data, memahami kaidah pencacahan, permutasi, kombinasi dan peluang kajadian serta menerapkannya dalam pemecahan masalah. Menghitung ukuran pemusatan dari suatu data dalam bentuk tabel, diagram, atau grafik.
Menggunakan kaidah pencacahan, permutasi atau kombinasi untuk menyelesaikan masalah yang terkait.
Menghitung peluang suatu kejadian.



FISIKA SMA/MA (PROGRAM IPA)


STANDAR KOMPETENSI LULUSAN INDIKATOR
1. Memahami prinsip-prinsip pengukuran dan melakukan pengukuran besaran fisika secara langsung dan tidak langsung secara cermat, teliti dan obyektif. Membaca pengukuran salah satu besaran dengan menggunakan alat ukur tertentu.
Menentukan besaran skalar dan vektor serta menjumlah /mengurangkan besaran-besaran vektor dengan berbagai cara.
2. Memahami gejala alam dan keberaturannya dalam cakupan mekanika benda titik, benda tegar, kekekalan energi, elastisitas, impuls, dan momentum. Menentukan besaran-besaran fisis gerak lurus, gerak melingkar beraturan, atau gerak parabola.
Menentukan berbagai besaran dalam hukum Newton dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Menentukan hubungan besaran-besaran fisis yang terkait dengan gaya gravitasi.
Menentukan letak titik berat dari berbagai benda homogen.
Menganalisis hubungan besaran-besaran yang terkait dengan gerak rotasi.
Menentukan besaran-besaran yang terkait dengan usaha dan perubahan energi.
Menjelaskan sifat elastisitas benda atau penerapan konsep elastisitas dalam kehidupan sehari-hari.
Menentukan besaran-besaran yang terkait dengan hukum kekekalan energi mekanik.
Menentukan besaran-besaran fisis yang terkait dengan impuls, momentum, atau hukum kekekalan momentum.
3. Memahami prinsip dan konsep konservasi kalor sifat gas ideal, fluida dan perubahannya yang menyangkut hukum termodinamika serta penerapannya dalam mesin kalor. Menjelaskan proses perpindahan kalor atau penerapan azas Black dalam kehidupan sehari-hari.
Mendeskripsikan azas Bernoulli dalam fluida dan penerapannya.
Menentukan variabel-variabel pada persamaan umum gas ideal.
Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi energi kinetik gas.
Menentukan berbagai besaran fisis dalam proses termodinamika pada mesin kalor.
4. Menerapkan konsep dan prinsip optik dan gelombang dalam berbagai penyelesaian masalah dan produk teknologi. Menentukan besaran-besaran yang terkait dengan pengamatan menggunakan mikroskop atau teropong.
Menjelaskan berbagai jenis gelombang elektromagnet serta manfaatnya atau bahayanya dalam kehidupan sehari-hari.
Menentukan besaran-besaran tertentu dari gelombang berjalan.
Menentukan besaran-besaran yang terkait dengan peristiwa interferensi atau difraksi cahaya.
Membandingkan intensitas atau taraf intensitas dari beberapa sumber bunyi yang identik.
Menentukan besaran-besaran tertentu yang menimbulkan efek Doppler atau menentukan perubahan akibat efek Doppler tersebut.
5. Menerapkan konsep dan prinsip kelistrikan dan kemagnetan dalam berbagai masalah dan produk teknologi. Menentukan besaran-besaran yang terkait dengan hukum Coulomb atau medan listrik.
Menentukan hasil pengukuran kuat arus dan atau tegangan listrik.
Menggunakan hukum Ohm dan hukum Kirchoff untuk menentukan berbagai besaran listrik dalam rangkaian tertutup.
Menentukan besaran-besaran yang terkait dengan medan magnet induksi di sekitar kawat berarus.
Menjelaskan timbulnya gaya magnet (gaya Lorentz) atau menentukan besaran-besaran yang mempengaruhinya.
Menjelaskan kaitan besaran-besaran fisis pada peristiwa induksi Faraday.
Menentukan besaran-besaran fisis pada rangkaian arus listrik bolak-balik yang mengandung resistor, induktor, dan kapasitor.
6. Memahami konsep dan prinsip relativitas, teori atom, dan radioaktivitas serta penerapannya. Membedakan teori-teori atom.
Menganalisis teori relativitas dan besaran-besaran yang terkait.
Menjelaskan teori kuantum Planck dan kaitannya dengan radiasi benda hitam.
Menentukan besaran-besaran fisis pada reaksi inti atom.
Menentukan jenis-jenis zat radioaktif atau mengidentifikasi manfaat radioisotop dalam kehidupan.



KIMIA SMA/MA (PROGRAM IPA)


STANDAR KOMPETENSI LULUSAN INDIKATOR
1. Menganalisis struktur atom, sistem periodik unsur dan ikatan kimia untuk menentukan sifat-sifat molekul, unsur dan senyawa. Menentukan unsur dan kaitannya dengan struktur atom, konfigurasi elektron dan letaknya dalam tabel periodik.
Menganalisis jenis ikatan kimia atau gaya antar molekul.
2. Menerapkan hukum-hukum dasar kimia untuk memecahkan masalah dalam perhitungan kimia. Menyelesaikan perhitungan kimia berdasarkan hukum-hukum dasar kimia.
Mendeskripsikan persamaan reaksi kimia anorganik.
3. Menganalisis sifat-sifat larutan, metode pengukuran dan terapannya. Menganalisis sifat elektrolit/non elektrolit berdasarkan daya hantar listriknya.
Mendeskripsikan konsep pH larutan.
Menentukan hasil titrasi asam basa.
Mendeskripsikan sifat larutan penyangga.
Mendeskripsikan hidrolisis garam dan Ksp.
Mendeskripsikan sifat-sifat koligatif larutan.
Mendeskripsikan sistem dan sifat koloid serta penerapannya.
4. Mendeskripsikan senyawa organik, gugus fungsi dan reaksinya, benzena, dan turunannya, dan makromolekul. Mendeskripsikan senyawa karbon termasuk identifikasi dan kegunaannya.
Mendeskripsikan benzena dan turunannya serta kegunaannya.
Mendeskripsikan makromolekul termasuk identifikasi dan kegunaannya.
5. Memahami perubahan energi, cara pengukuran dan penerapannya. Menganalisis proses eksoterm/endoterm pada termokimia.
Menentukan kalor reaksi.
6. Memahami kinetika reaksi, keseimbangan kimia, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri. Menentukan laju reaksi.
Mendeskripsikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi laju reaksi dan kesetimbangan kimia.
Menentukan Kc dan atau Kp.
7. Memahami reaksi oksidasi-reduksi dan elektrokimia serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Mendeskripsikan reaksi reduksi-oksidasi.
Mendeskripsikan komponen, notasi, proses, reaksi dan potensial sel elektrokimia.
Mengaplikasikan hukum faraday dalam perhitungan kimia.
Mendeskripsikan fenomena korosi.
8. Mendeskripsikan unsur-unsur penting yang terdapat di alam, pembuatan dan kegunaannya. Mendeskripsikan mineral suatu unsur
Mendeskripsikan sifat suatu unsur tertentu.
Mendeskripsikan cara memperoleh unsur dan kegunaannya



BIOLOGI SMA/MA (PROGRAM IPA)


STANDAR KOMPETENSI LULUSAN INDIKATOR
1. Menjelaskan konsep-konsep keanekaragaman hayati, prinsip-prinsip klasifikasi, dan peranan serta manfaat sumber daya alam bagi kehidupan. Mendeskripsikan jenis-jenis keanekaragaman hayati (tingkat gen, sel, jenis, dan ekosistem).
Mendeskripsikan klasifikasi organisme makhluk hidup.
Mendeskripsikan peranan sumber daya alam (hewan/tumbuhan) bagi kehidupan.
2. Menjelaskan ciri-ciri Virus, kingdom Protista, Monera dan Fungi serta peranannya bagi kehidupan. Mengidentifikasi Virus dan Protista.
Mendeskripsikan peran monera dan fungi bagi kehidupan.
3. Menjelaskan ciri-ciri Plantae dan Animalia serta peranannya bagi kehidupan. Mengidentifikasi daur hidup tumbuhan lumut dan tumbuhan paku.
Mendeskripsikan cara perkembangbiakan pada tumbuhan berbiji.
Mendeskripsikan daur hidup Invertebrata.
Mengidentifikasi ciri-ciri hewan vertebrata.
4. Menjelaskan hubungan antara komponen ekosistem, aliran energi dan daur biogeokimia serta mengkaitkannya dengan keseimbangan lingkungan dan pelestariannya. Mendeskripsikan komponen ekosistem dan perannya bagi kehidupan di sekitarnya.
Mendeskripsikan proses yang terjadi pada daur biogeokimia.
Mendeskripsikan konsep keseimbangan lingkungan dan pelestariannya.
5. Menjelaskan struktur dan fungsi sel serta mengkaitkannya dengan struktur jaringan dan fungsi pada sistem organ tumbuhan, hewan, dan manusia. Mendeskripsikan struktur sel dan proses yang terjadi pada sel tersebut.
Mengidentifikasi organel sel tumbuhan/hewan beserta fungsinya.
Mengidentifikasi organ pada tumbuhan beserta fungsinya.
6. Menjelaskan struktur dan fungsi sistem organ pada hewan dan manusia serta kelainan/penyakit yang mungkin terjadi. Mendeskripsikan sistem gerak otot dan tulang pada manusia.
Mendeskripsikan sistem peredaran darah manusia serta gangguannya.
Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia serta gangguannya.
Mendeskripsikan sistem pernafasan pada manusia serta gangguannya.
Mendeskripsikan sistem ekskresi pada manusia serta gangguannya.
Mendeskripsikan sistem regulasi pada manusia dan identifikasi gangguannya.
Mendeskripsikan sistem reproduksi pada manusia dan identifikasi gangguannya.
7. Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada tumbuhan. Menentukan faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
8. Menjelaskan proses metabolisme pada rantai karbohidrat dan kemosintesis, mengkaitkan proses tersebut dengan metabolisme lemak dan protein, dan memahami teknologi yang berkaitan dengan metabolisme. Mendeskripsikan jenis-jenis enzim, cara kerja, dan fungsinya dalam metabolisme tubuh.
Mendeskripsikan proses respirasi sel (proses katabolisme karbohidrat dan pembentukan energi).
Mendeskripsikan peristiwa fotosintesis pada tumbuhan beserta tahap-tahapnya.
Mendeskripsikan proses respirasi anaerob beserta contohnya.
9. Menjelaskan konsep dasar hereditas, reproduksi sel dan mutasi. Mendeskripsikan susunan nukleotida (DNA, RNA dan kromosom) yang merupakan konsep dasar hereditas.
Menjabarkan tahapan sintesis protein.
Mendeskripsikan tahap-tahap pembelahan mitosis dan meiosis pada tumbuhan dan hewan.
Mendeskripsikan hasil persilangan monohibrida dan dihibrida.
Mendeskripsikan hasil persilangan pada penyimpangan semu hukum Mendel.
Menginterpretasi pola hereditas pada manusia.
Mendeskripsikan peristiwa mutasi beserta contoh-contohnya.
10. Menjelaskan prinsip teori evolusi dan implikasinya pada perkembangan sains. Mendeskripsikan prinsip teori asal-usul kehidupan dan pembuktiannya.
Mendeskripsikan fakta-fakta yang mendukung teori evolusi.
Menjabarkan fenomena evolusi dan hubungannya dengan kesetimbangan populasi.
11. Menjelaskan prinsip, peran dan implikasi Bioteknologi pada masyarakat dan lingkungan. Mengidentifikasi contoh bioteknologi konvensional dan modern.
Mendeskripsikan peran bioteknologi.
Menjelaskan dampak bioteknologi bagi masyarakat dan lingkungan.


Minggu, 16 Januari 2011

Teknik ABC Bisa Selamatkan Pasien Gawat Darurat


Tengerang, Penanganan gawat darurat merupakan hal yang sangat penting karena menentukan keselamatan pasien itu sendiri. Karenanya dalam penanganan gawat darurat diterapkan prinsip ABC.

"Semua penyebab kematian berujung pada masalah ABC, karenanya bisa ditolong pula dengan tindakan ABC. Jika cepat dikerjakan dengan tepat, besar kemungkinan korban dapat terhindar dari kematian," ujar dr Yudi Cahyono, SpBS dalam acara seminar Up Date Emergency Respon di Eka Hospital BSD, Tangerang, Sabtu (15/1/2011).

dr Yudi menuturkan prinsip penanganan gawat darurat dengan ABC ini adalah:

A untuk airway (jalur napas)
Sangan penting untuk melihat apakah pasien mengalami gangguan dengan jalur napasnya atau tidak (misalnya napas terengah-engah), jika ada gangguan maka harus segera dibebaskan. Hal yang harus diperhatikan adalah tulang leher harus tetap lurus agar tidak mengganggu jalur napas. Jika pasien datang dengan luka parah di wajahnya maka harus segera ditangani karena biasanya gumpalan darah atau muntah bisa menghalangi jalur napas.

B untuk breath (pernapasan)
Periksa pernapasannya apakah mengalami gangguan atau tidak, jika pasien sulit bernapas segera berikan napas bantuan. Karena pernapasan yang terganggu akan membuat oksigen tidak bisa masuk ke dalam darah.

C untuk circulation (sirkulasi)
Jika seseorang mengalami luka perdarahan yang parah harus segera dihentikan agar tidak mengganggu sirkulasi darah di tubuh. Kalau darah banyak yang keluar akan membuat transportasi oksigen terhambat yang bisa membuat kerja jantung semakin berat atau capek.

Sel saraf otak membutuhkan sirkulasi darah yang baik untuk membawa oksigen. Jika sirkulasi darah terganggu atau berhenti selama 3-4 menit maka sel saraf otak akan mengalami kerusakan meskipun bisa diperbaiki. Namun jika kekurangan oksigen (tidak dilakukan tindakan apapun) selama 6-9 menit bisa menyebabkan kerusakan otak yang permanen atau irreversible.

"Hal ini karena orang tidak bisa bertahan kalau tidak napas selama 3 menit dan prinsip ABC ini paling banyak dilakukan untuk pasien trauma," ujar dr Budi M Silitonga, SpBS dari Eka Hospital.

dr Yudi menuturkan jika ada pasien datang dengan perdarahan di otak dan satu lagi perdarahan parah di wajah, maka yang harus menjadi prioritas terlebih dahulu adalah pasien dengan luka parah di wajah karena biasanya mengalami gangguan pada jalur napasnya. Kecuali jika tenaga medisnya mencukupi untuk menangani semuanya sekaligus.

"Selain ABC, pasien gawat darurat juga diperiksa disability-nya apakah terlihat adanya tanda-tanda defisit yang menurun atau tidak lalu dilanjutkan dengan memeriksa kondisi pasien secara menyeluruh mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki dan setiap lubang yang ada," ungkapnya.

Karenanya untuk pertolongan pertama jangan dilihat dari seberapa parah luka yang dialami, tapi lihatlah apakah ada gangguan pada jalur napas, pernapasan dan juga sirkulasinya. Jika ada gangguan pada salah satu bagian tersebut segeralah berikan pertolongan untuk menghindari kematian.

"The Big Family Of Korek Api"

Selasa, 11 Januari 2011

Fungsi Dan Peranan Pers Di Indonesia

Fungsi dan peranan pers Berdasarkan ketentuan pasal 33 UU No. 40 tahun 1999 tentang pers, fungi pers ialah sebagai media informasi, pendidikan, hiburan dan kontrol sosial . Sementara Pasal 6 UU Pers menegaskan bahwa pers nasional melaksanakan peranan sebagai berikut: memenuhi hak masyarakat untuk mengetahuimenegakkkan nilai-nilai dasar demokrasi, mendorong terwujudnya supremasi hukum dan hak asasi manusia, serta menghormati kebhinekaanmengembangkan pendapat umum berdasarkan informasi yang tepat, akurat, dan benarmelakukan pengawasan, kritik, koreksi, dan saran terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan umummemperjuangkan keadilan dan kebenaran Berdasarkan fungsi dan peranan pers yang demikian, lembaga pers sering disebut sebagai pilar keempat demokrasi( the fourth estate) setelah lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif , serta pembentuk opini publik yang paling potensial dan efektif. Fungsi peranan pers itu baru dapat dijalankan secra optimal apabila terdapat jaminan kebebasan pers dari pemerintah. Menurut tokoh pers, jakob oetama , kebebsan pers menjadi syarat mutlak agar pers secara optimal dapat melakukan pernannya. Sulit dibayangkan bagaiman peranan pers tersebut dapat dijalankan apabila tidak ada jaminan terhadap kebebasan pers. Pemerintah orde baru di Indonesia sebagai rezim pemerintahn yang sangat membatasi kebebasan pers . hl ini terlihat, dengan keluarnya Peraturna Menteri Penerangan No. 1 tahun 1984 tentang Surat Izn Usaha penerbitan Pers (SIUPP), yang dalam praktiknya ternyata menjadi senjata ampuh untuk mengontrol isi redaksional pers dan pembredelan. Albert Camus, novelis terkenal dari Perancis pernah mengatakan bahwa pers bebas dapat baik dan dapat buruk , namun tanpa pers bebas yang ada hanya celaka. Oleh karena salah satu fungsinya ialah melakukan kontrol sosial itulah, pers melakukan kritik dan koreksi terhadap segal sesuatu yang menrutnya tidak beres dalam segala persoalan. Karena itu, ada anggapan bahwa pers lebih suka memberitakan hah-hal yang slah daripada yang benar. Pandangan seperti itu sesungguhnya melihat peran dan fungsi pers tidak secara komprehensif, melainkan parsial dan ketinggalan jaman.Karena kenyataannya, pers sekarang juga memberitakan keberhasilan seseorang, lembaga pemerintahan atau perusahaan yang meraih kesuksesan serta perjuangan mereka untuk tetap hidup di tengah berbagai kesulitan.

Fungsi pers sebagai kontrol sosial


Kontrol sosial dalam pengertian yang luas, mencakup segala proses yang direncanakan maupun yang tidak, yang bersifat mendidik, mengajak, bahkan memaksa masyarakat agar mematuhi norma serta nilai-nilai sosial yang berlaku.

Pada pengertian itu, pers memiliki peran pengawasan terhadap proses jalannya informasi kepada masyarakat. Informasi yang bersifat mendidik tentunya informasi yang ditujukan untuk peningkatan pengetahuan, wawasan sehingga mampu meningkatkan kapasitas masyarakat.

Sedangkan informasi yang sifatnya mengajak, itu lebih pada upaya persuasif yang dilakukan oleh pers untuk mengubah sikap dan perilaku masyarakat terkait dengan kebiasaan yang idealnya sesuai dengan tatanan nilai sosial yang berlaku.

Kalau dicermati dari sifatnya, fungsi kontrol sosial pers dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian. Pertama, kontrol yang bersifat preventif, yakni usaha pers melakukan pencegahan atas terjadinya ganguan pada keselarasan. Kontrol yang sifatnya preventif itu biasanya terpolarisasi atas informasi yang diberikan oleh pers dengan tujuan untuk pendidikan dan sosialisasi.

Kedua, kontrol pers bersifat represif. Pers mempunyai kapasitas memberikan sanksi terhadap masyarakat yang menyimpang dari norma yang berlaku.

Kontrol sosial yang sifatnya preventif lebih mengarah pada penyesuaian diri dengan masyarakat, yaitu mengikuti norma yang berlaku. Penyimpangan terjadi karena adanya ketidakselarasan antara tata nilai sosial dan norma yang berlaku dengan perilaku dan tindakan masyarakat.

Dalam konteks fungsi kontrol sosial, pers selama ini lebih terfokus pada pemerintah, yaitu mengawasi aparatur pemerintah dalam menjalankan kebijakan yang telah digariskan.

Fungsi kontrol sosial yang dipahami oleh sebagian media lebih ditujukan pada pemerintah dan aparaturnya itu tentunya akan membawa konsekuensi logis bagi pers, yakni terkait dengan porsi informasi yang disajikan akan lebih didominasi oleh pemerintahan.

Akibatnya media lebih banyak mendengarkan pemerintah. Kondisi itu menjebak pers itu sendiri. Semula ingin melakukan kontrol sosial dengan memfokuskan pada pengawasan terhadap pemerintah dan aparaturnya tapi berubah menjadi ketergantungan informasi terhadap pemerintah dan aparaturnya.

Untuk mengatasi kondisi tersebut, pers harus mengembalikan pemahaman fungsi kontrol sosial itu sendiri. Fungsi kontrol sosial pers telah diamanatkan dalam Undang Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Pada Pasal 3 ayat 1 disebutkan, pers nasional mempunyai fungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, dan kontrol sosial.

Ketika fungsi kontrol sosial itu masuk dalam undang undang tentunya menjadi tanggung jawab institusi media pers untuk dapat melaksanakan secara maksimal. Selain itu pemahaman terhadap kontrol sosial tentunya menjadi luas.

Kontrol sosial pers bukan saja ditujukan pada pemerintah tetapi juga masyarakat secara menyeluruh. Berbagai peristiwa yang terjadi di masyarakat dapat menjadi bahan laporan bagi pers.

Bisa diyakini bahwa konformitas dan deviasi banyak terjadi dalam lingkungan masyarakat. Masyarakat melakukan hal-hal baru yang tentunya memerlukan penyesuaian, disini pers dapat mengambil posisi sebagai mediator, sekaligus dapat melakukan fungsi pendidikan.

Selain itu, fakta juga membuktikan bahwa dalam realitanya di masyarakat juga banyak terjadi deviasi. Tidak sedikit anggota masyarakat yang melakukan berbagai tindak penyimpangan dari nilai-nilai dan norma yang berlaku.

Di sini pers diharapkan mampu mengambil posisi sebagai seorang yang memberikan sanksi atas perilaku menyimpang tersebut, meskipun eksekusinya ada di tangan masyarakat.

Pelajaran yang dapat menjadi bahan refleksi dalam memperingati Hari Pers Nasional yang jatuh pada 9 Februari 2010, pers dalam menjalankan fungsi kontrol sosialnya tidak terjebak pada pemahaman bahwa fokus pengawasan kontrol sosial lebih diarahkan pada pengawasan pemerintah dan aparaturnya, tetapi secara menyeluruh hingga lingkungan sosial masyarakat.

Bagaimanapun juga, pers merupakan pilar demokrasi dan sekaligus cermin dari wajah masyarakat. Baik buruknya masyarakat dapat terlihat dari pemberitaan yang diinformasikan oleh pers.

Landasan Berdirinya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Pada tanggal 24 Oktober 1945, Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) secara resmi didirikan untuk menggantikan Liga Bangsa-Bangsa. Para wakil dari negara-negara Sekutu pada Perang Dunia Kedua, yaitu AS, Soviet, Inggris, dan Perancis, dalam perundingan-perundingan selama perang tersebut telah memulai persiapan pendirian PBB ini. Akhirnya, dalam konfrensi di San Fransisko, Amerika, para wakil dari 50 negara-negara dunia menandatangani piagam pembentukan PBB.
PBB bermarkas tetap di New York. Tujuan utama didirikannya PBB, seperti yang disinggung dalam piagam PBB, adalah untuk menjaga perdamaian di dunia, mengembangkan hubungan persahabatan antar bangsa, memupuk kerjasama internasional untuk menyelesaikan berbagai masalah ekonomi, sosial, dan budaya, serta mengembangkan penghormatan atas Hak Asasi Manusia dan kebebasan.
Tak dapat disangkal bahwa PBB telah melakukan banyak hal yang patut dipuji. Namun, adanya hak veto untuk lima negara anggota tetap Dewan Keamanan, yaitu AS, Rusia, Inggris, Prancis dan China, telah membuat kebijakan Dewan Keamanan sebagai salah satu badan utama PBB, selalu mengikuti langkah kelima negara tersebut, khususnya AS. Sebaliknya, Majlis Umum yang menjadi forum seluruh anggota PBB justeru tidak memiliki kekuatan yang berarti dibanding dengan Dewan Keamanan. Ketidakadilan inilah yang telah menghambat keberhasilan PBB dalam mengemban misinya, dan bahkan telah melahirkan protes dari banyak negara anggotanya.
Piagam PBB adalah konstitusi PBB. Ia ditanda tangani di San Francisco pada tanggal 26 Juni 1945 oleh kelima puluh anggota asli PBB. Piagam ini mulai berlaku pada 24 Oktober 1945 setelah ditandatangani oleh lima anggota pendirinya-Republik China (Taiwan), Perancis, Uni Soviet, Britania Raya, Amerika Serikat -dan mayoritas penanda tangan lainnya. Sebagai sebuah Piagam ia adalah sebuah perjanjian konstituen, dan seluruh penanda tangan terikat dengan isinya. Selain itu,
Piagam tersebut juga secara eksplisit menyatakan bahwa Piagam PBB mempunyai kuasa melebihi seluruh perjanjian lainnya. Ia diratifikasi oleh AS pada 8 Agustus 1945, yang membuatnya menjadi negara pertama yang bergabung dengan PBB.


Asas Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai berikut.
1. Persamaan derajat dan kedaulatan semua negara anggota.
2. Persamaan hak dan kewajiban semua negara anggota.
3. Penyelesaian sengketa dengan cara damai.
4. Setiap anggota akan memberikan bantuan kepada PBB sesuai ketentuan Piagam PBB.
5. PBB tidak boleh mencampuri urusan dalam negeri negara anggota.

Tujuan Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai berikut.
1. Memelihara perdamaian dan keamanan dunia.
2. Mengembangkan hubungan persahabatan antarbangsa berdasarkan asas-asas persamaan derajat, hak menentukan nasib sendiri, dan tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain.
3. Mengembangkan kerjasama internasional dalam memecahkan masalah-masalah ekonomi, sosial, budaya, dan kemanusiaan.
4. Menyelesaikan perselisihan dengan cara damai dan mencegah timbulnya peperangan.
5. Memajukan dan menghargai hak asasi manusia serta kebebasan atau kemerdekaan fundamental tanpa membedakan warna, kulit, jenis kelamin, bahasa, dan agama.
6. Menjadikan pusat kegiatan bangsa-bangsa dalam mencapai kerja sama yang harmonis untuk mencapai tujuan PBB.

Organisisi yang bernaung di PBB:
• FAO (Food and Agriculture Organisation)
Organisasi Pangan dan Pertanian
• WHO (World Health Organisation)
Organisasi Kesehatan Sedunia
• ILO (International Labour Organisation)
Organisasi Buruh Internasional
• IMF (International Monetary Fund)
Dana Moneter Internasional
• IAEA (International Atomic Energi Agency)
Badan Tenaga Atom Internasional
• IBRD (International Bank for Reconstrustion and Development)
Bank Internasional untuk Pembangunan dan Rekonstruksi
• UPU (Universal Postal Union)
Perhimpunan Pos Sedunia
• ITU (International Telecommunication Union)
Persatuan Telekomunikasi Internasional
• UNHCR (United Nation High Commissioner for Refugees)
Organisasi PBB yang mengurus para pengungsi
• UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultuural Organisation)
Organisasi PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan
• UNICEF (United Nations Children Fund)
Badan PBB yang mengurusi anak-anak
• GATT
Persetujuan tentang tarif dan perdagangan


"Jress2011"